home about project archives id place




















Ring of Fire Painting: "Negeri Rawan"

oleh: IACC ADMIN | Seni Rupa | 9 Tahun lalu

Mengapa Saya melukis tema ini?
Ada 3 konsep dasar/ unsure dalam berkarya:
a. Gunung sebagai ciptaan Tuhan (mengagumi karya sang pencipta)
b. Gunung dalam wayang kulit (penuh dengan filsafatnya)
c. Huruf Jawa Honocoroko (budaya lokal yang perlu dilestarikan)

Dengan koloborasi ketiga unsur ini semoga memberikan inspirasi dan kreatifitas warna baru.
1. Sejak kecil saya sering bertanya-tanya sendiri, ada gundukan tanah menjulang tinggi, besar, kokoh, angker namun indah dipandang. Orang menyebutnya gunung dan terkadang meletus mengeluarkan bola api yang dasyat diiringi dengan gempa bumi (Lindu-bahasa Jawa) dan disertai debu awan tebal ribuan derajat panasnya. Saya masih ingat setiap ada lindu saya disuruh oleh orang tua untuk berlindung dibawah tempat tidur sembari tiarap dan berdoa mohon keselamatan.

Fenomena keberadaan gunung senantiasa menjadi tanda Tanya dibenak pikiran saya, mengapa Tuhan menciptakan gunung?

Apakah kehadirannya di alam semesta ini senantiasa melahirkan bencana dan petaka atau justru malah memakmurkan dengan keberkahannya untuk masyarakat sekitarnya, seperti dua sisi keping mata uang yang saling terikat, ternyata itulah hukum alam ciptaan Tuhan.

Secara geografis keberadaan negeri kesatuan republik Indonesia di anugerahi oleh sang pencipta sebagai negeri nan elok. Negeri mutu manikam dan dianugerahi pula gunung api terbanyak di dunia? Barisan gunung yang menjulang tinggi membentang didaratan sepanjang ujung utara pulau Sumatra hingga ke timur pulau Papua yang relative semuanya dalam kondisi aktif.

Adanya gunung api menjadikan pesona keindahan tersendiri alam ini, memberikan kesuburan dan kesejahteraan bagi penghuni sekitarnya, namun dibalik itu semua, gempa bumi dan letusan yang dikarenakan aktifnya gunung api menjadi sumber aktifnya petaka atau bencana bagi masyarakat sekitarnya bahkan hingga negeri lainnya.

Gumpalan awan panas (yang dijuluki wedus gembel) letusan dan lontaran bola api, lava, dan lahar menimbulkan ketegangan, ketakutan bahkan nyali menjadi ciut oleh ulah gunung api bila lagi batuk-batuk. Namun dibalik itu semua, masyarakat sekitar lereng atau pun dilembah menjadi sangat asyik menikmati atas keberkahan, kesuburan dari material yang dimuntahkan oleh gunung berapi.

Sosok gunung api sungguh menakjubkan, menyimpan misteri dan melahirkan berbagai mitos bagi kehidupan orang-orang yang tinggal dilereng dan lembah gunung.

2. Tujuannya memberikan kesadaran kepada masyarakat, ternyata oleh sang pencipta kita ini sedang hidup dan berpijak diatas bara cincin api dan lilitan gunung api di bumi yang rawan bencana, rawan lingkungannya, maka bersahabatlah dengan alam, dengan gunung, memelihara lingkungannya untuk menciptakan keharmonisan dan kenyamanan tersendiri.

3. Dalam pewayangan (wayang kulit khususnya) seluruh isi alam semesta baik flora maupun faunanya disimbolkan dalam bentuk gunungan (kayon) yang selalu ditampilkan saat membuka dan menutup satu alur ceritera. Filosofi gunungan pada wayang kulit berbentuk kerucut (lancip), disini melambangkan kehidupan manusia, semakin tinggi ilmu kita dan bertambah usia, kita harus semakin mengerucut manunggaling jiwa, rasa, cipta, dan karsa dalam kehidupan kita. Singkatnya hidup manusia ini sedang berjalan menuju dan meniti untuk kembali kepada yang sang pencipta (Tuhan).

4. Kehadiran huruf jawa Honocoroko merupakan konten budaya lokal Jawa yang hendak punah dan perlu dilestarikan, dikolaborasikan dengan lukisan yang diharapkan memberikan inspirasi dan kreasi warna baru. (Terima kasih mas Harmasto telah memberikan inspirasi dengan karya-karya anda).

5. Nuansa warna merah adalah kebesaran, warna keagungan yang memberikan gerak semangat kebebasan, menciptakan rasa kebanggaan, kehangatan, namun disisi lain juga menciptakan rasa kegeraman yang membara.

Kita menjadi bangga atas kekayaan alam yang melimpah ruah, keindahan alam yang mempesona namun kita menjadi geraman atas sikap dan polah laku mereka yang tidak bertanggungjawab terhadap kerakusan atas perusakan alam.

Jakarta, Maret 2013
Pengantar Pameran Ring of Fire Painting: “Negeri Rawan”. 18-27 Oktober 2013. Galeri Cipta 3 TIM Jakarta

AR Soedarto
Born in Kudus, Central of Java
Education: Graduated of National Academy of Fine Art Jakarta,1976
Address : Jl. Kayu Barat 23, Kayu Putih Jakarta 13520 Indonesia
Email: AR.SOEDARTO33@yahoo.com

Solo Exhibition:
#1, Gallery Cipta Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 1999
#2, Balai Budaya, Jakarta, 2001
#3, Mirage Building, Cilandak, Jakarta, 2005
#4, World Trade Centre, Wisma Metropolitan, Jakarta, 2006
#5, Mall Plaza Balikpapan, 2006
#6, Dipenda Building Kab. Kudus, 2008
#7, Novotel Hotel Balikpapan, 2012